Awal, rasanya aku hidup. Aku ceria bersama mentari yang menyinari setiap sudut kota.
Aku tersenyum disaat burung2 kecil menyapa, aku terhanyut dengan keindahan langit yang berwarna indah disore hari. Dan aku terbungkam saat malam menutupi ke indahan kuncup bunga lily yang mekar.
Aku berjalan mengitari kegelapan, aku terjatuh diselokan dan ditertawai oleh orang2 yang dipengaruhi oleh setan. Aku diam,mencoba mencari titik terang. Aku hanya menunduk, menutup mata saat bertemu sosok manusia. Entah mengapa....
Tp yg ku tau hanya itu, lalu aku berdiri di bwh sinar lampu yg redup. Menunggu, menunggu sosok itu berbica. Menemaniku yang sendiri dalam kebodohan. Tapi dia diam. Dia tetap diam dan aku pun diam.
Kakiku lelah, aku memutuskan untuk berjalan dan pergi tp sosok itu mengikutiku. Aku melihatnya, melihat wajahnya yg penuh dgn kecerian. Lalu aku diam dan berlari kencang. Dia tidak pantas berbicara dgnku yg berwajah usang dan penuh kesedihan. Aku menangis menahan perasaan pedih. Aku bingung kemana aku harus pergi.
Aku menahan semua sakit ditubuhku. Hewan2 jahanam yang menggerogoti paru2ku dan kutu2 penuh kebencian yg tumbuh diususku. Aku msh berjalan tanpa mengisi perutku. Tp aku tak sanggup. Aku lelah. Aku terjatuh diantara garis kegelapan dan cahaya terang. Darah bersih tak ternodai mengalir dari hidung dan mulutku. Aku pergi. Pergi dalam keadaan hati yang terusik diri sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar